Akhlak Tasawuf (Definisi, Hierarki, Dan Tujuan)
7:26 PM
By
Unknown
Materi Perkuliahan
0
comments
Nama : Muhammad Sabrino Raharjo
NIM : 72154050
Mata Kuliah :
Akhlak Tasawuf
Jurusan :
Sistem Informasi 1
Dosen :
Dr. Ja’far, M.A
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
Resume
Materi Akhlak Tasawuf (Definisi, Hierarki, dan Tujuan)
Identitas Buku yang di resume :
I .
Judul Buku :
Gerbang Tasawuf (Dimensi Teoretis dan Praktis Ajaran Kaum Sufi)
Penulis :
Dr. Ja’far, M.A
Penerbit :
Perdana Publishing
Tahun Terbit :
2016
Tebal Buku :
120 Halaman
II.
Judul Buku :
Akhlak Tasawuf ( Pengenalan, Pemahaman dan Pengaplikasiannya)
Penulis :
Drs. H. Ahmad Bangun Nasution, M.A
Dra. Hj. Royani Hanum Siregar, M.H
Penerbit :
PT. RajaGrafindo Perkasa
Tahun Terbit :
2013
Tebal Buku :
339 Halaman
III.
Judul Buku :
Tasawuf Studies (Pengantar Belajar Tasawuf)
Penulis :
Dr. H. Syamsun Ni’am, M.Ag
Penerbit :
Ar-Ruzz Media
Tahun Terbit :
2014
Tebal Buku :
236 Halaman
Materi Hasil Resume :
Definisi,
Hirarki Dan Tujuan Tasawuf
A.
Definisi
tasawuf
Menurut ajaran para
sufi, definisi dari tasawuf dapat dijelaskan sebagai berikut :
Awal pendefinisian kata tasawuf bermula dan di
dasari oleh pengajaran dari para kaum sufi.
Kata – kata tasawuf berasal dari asal usul kata kaum
“sufi” sendiri , yaitu sebagai berikut :
Menurut Al-Hujwiri
Dalam kitab Kasyf Al-Mahjub dijelaskan
:
1. Kata
Tasawuf berasal dari kata Al-Shuf (الصوف
) yaitu wol :
dimaknakan dari kata sufi berasal
dari kata al-shuf yang artinya kain wol, karena para kaum sufi mengenakan jubah
yang terbuat dari bahan wol yang pada saat itu belum mengenakan pakaian dari
bulu domba.
2. Kata
tasawuf berasal dari kata Al-Shaf ( الصف )
yaitu barisan pertama:
dimaknakan karena kaum sufi selalu
ingin berada pada barisan paling depan di depan tuhan , di dorong oleh besarnya
keingininan dan kecenderungan hati mereka untuk dekat kepada- Nya.
3. Kata
tasawuf berasal dari kata ahl al-shuffah (اصفة اهل ) golongan al-shuffah :
golongan para sufi yang di rihoi allah karena sering tinggal di serambi masjid
(shuffah)
4. Kata
tasawuf berasal dari kata al-shafa (الصفاء) yaitu kesucian :
Para kaum sufi telah menyucikan
akhlak mereka.
Lau kemudian seorang ulama pendiri tarekat Qadiriyah
: Abd. Al Qadir Al-Jailani mengatakan , 3 alasan yang dapat mengatakan
seseorang sufi atau bukan , yaitu :
1. Terjadi
proses penjernihan terhadap hati mereka berka cahaya makrifat.
2. Di
nisbahkan kepada ashhab al-shuffah yaitu para sahabat yang meninggalkan sesuatu
karena cinta nya kepada Allah dan Rasul-Nya.
3. Memakai
shuf (pakaian dari bulu) . untuk sufi pemula pakai bulu biri-biri, pertengahan
pakai bulu kambing dan sufi puncak bulu mirza(bulu halus kambing).
Menurut beliau menambahkan, kata tashawwuf (.....) Terdiri atas 4 huruf ,
yaitu :
1. Ta’
(ث) =
taubah 3.
Waw (ؤ) = wilayah
2. Shad
(ص) = shafa’ 4. Fa(ف) = fana’ fi allah.
Begitu juga halnya
seperti yang dituangkan dalam Buku
Tasawuf Studies Bahwasanya
Pengertian daripada tasawuf juga diambil dari
beberapa pendapat kaum sufi dan terdasari oleh segi bentuk sifat daripada kaum
sufi dan ciri – cirinya diambil dari beberapa kata berbahasa arab yang
diterapkan pada kaum sufi.
Berdasarkan pendapat
kaum sufi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwasanya : Tasawuf merupakan
disiplin ilmu yang berkaitan dengan penyucian jiwa manusia dalam rangka
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kemudian dapat saya
ambil sebuah kesimpulan bahwasanya Tasawuf merupakan pengajaran sebuah ilmu
paham sufisme dimana sufisme adalah metode ata cara – cara yang dilakukan untuk
pendekatan diri kepada Allah SWT dengan cara menyucikan hati sesuci mungkin dan
berserah penuh hanya kepada-Nya kemudian meninggalkan secara perlahan hal – hal keduniawi-an untuk mencapai
kedamain sufi yang sebenarnya, sehingga kehadiran-Nya selalu dan senantiasa
hadir secara sadar dalam aktifitas kehidupan sehari – hari .
Seperti yang dituangkan dalam Buku
Gerbang Tasawuf,
“Pembahasan tentang tasawuf sangat berkaitan dengan
upaya menumbuhkan akhlak yang mulia , konsisten mengendalikan hawa nafsu , dan
sifat – sifat keduniawian yang mengarah pada sifat – sifat kebinatangan.”
B.
Tasawuf,
Hierarki Ilmu-Ilmu Islam
Dikutip dari Buku Gerbang Tasawuf , dalam Muqqaddimah buku beliau Ibnu Khaldun
telah mengulas bahawasanya tasawuf dikategorikan sebagai sebuah disiplin ilmu.
Dalam ulasan beliau, ditinjau dari segi aspek sumber, tasawuf dikategorikan sebagai salah satu dari
ilmu syariah , yakni bersumber dari syariat al-qur’an dan hadis yang tidak
melibatkan akal sebagai pemikiran yang berperan dalam ilmu ini. Meskipun sekarang
muncul sebagai sebuah disiplin ilmu , namun, tasawuf tetap menjadi sebuah ilmu
syariat yang telah dipraktikan sejak zaman nabi muhammad saw yang pada saat itu
tasawuf masih berupa bentuk ibadah semata.
Dari aspek tujuan,
pelajar sufi (al-murid) harus terus meningkatkan kualitas ibadah nya guna
mencapai sebuah kemantapan tauhid dan makrifat.
Dari aspek pembahasan,
tasawuf membicarakan empat pokok persoalan , yaitu :
1. Pembahasan
tentang mujahadah , zauq, introspeksi diri (muhasabah al-nafs), dan tingkatan – tingkatan spiritual.
2. Penyingkapan
spiritual dan hakikat – hakikat alam ghaib
3. Keramat
wali => Bagian kewalian
4. Istilah
– istilah kaum sufi yang diungkap secara ‘mabuk’ yaitu terbuka secara gamblang.
Menurut beliau juga seperti
yang diungkapkan di buku, ajaran – ajaran tasawuf banyak mendapat penolakan
dari kaum sufi sendiri yakni kaum fukaha.
Namun penolakan ini juga tidak serta merta ditujukan kepada seluruh
jenis ajaran tasawuf.
Kaum sufi lainnya , yaitu Al-Taftazani, kemudian
mengungkapkan , ada 2 jenis pengajaran tasawuf , yaitu :
1. Tasawuf
sunni .
Yaitu ajaran yang memagari pengikut
nya dengan al-qur’an dan hadis.
2. Tasawuf
Falsafi
Aliran yang cenderung kepada
ungkapan – ungkapan ganjil (syathahat), memadukan antara dua visi berbeda yaitu
visi mistis dan visi rasional, banyak menggunakan terminologi filosofis, dan dipengaruhi
oleh banyak ajaran filsafat.
Dalam ke-Hierarki-an
nya , seperti yang dikutip dari Buku
Akhlak Tasawuf, ilmu tentang akhlak tasawuf ini juga berkaitan dengan
disiplin ilmu lain, yakni ilmu kalam. Dapat dilihat dari segi kemiripan makna
dalam ilmu pembelajarannya yang sama – sama mempelajari tentang ilmu ketauhidan
( Ilmu Ketuhanan) dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. melalui
pengajaran dan penerapan sifat – sifat ketuhanan seperti yang dipelajari kaum
sufi kebanyakan.
C.
Tujuan
Mempelajari Tasawuf
Sebagai bagian dari sebuah disiplin ilmu
pengetahuan , ilmu tasawuf juga tidak terlapas dari tujuan hidup manusia yakni
untuk lebih mendekatkan diri kepada allah swt. kemudian dalam al-qur’an juga
ditegaskan bahwa manusia di ciptakan dengan suatu tujuan tertentu yaitu ,
syahadah, ibadah, khalifah, dan hasanah. Hal ini juga diperkuat dengan adanya
hadis mengenai al-islam, al-iman, dan al-ihsan yang menekankan manusia untuk
dituntut tidak hanya menjalankan al-islam dan al-iman saja tetapi juga
merealisasikan ilmu pengajaran al-ihsan sebagai hierarki yang paling tinggi.
Dari
paparan diatas, berdasarkan tasawuf, al-qur’an dan hadis menghendaki umat islam
untuk memantapkan ketauhidan dan ibadah dalam kerangka al-ihsan dan menerapkan
tugas nya sebagai khalifah di muka bumi.
Menurut
perumusan yang dilakukan kaum sufi, tujuan dari tasawuf adalah untuk mencapai
puncak tingkatan dalam sufi yaitu mencapai kemantapan tauhid dan makrifat .
kemudian perumusan para kaum sufi ini dikuatkan pada satu point utama yang
dikuatkan yakni ke makrifat. Seperti yang disebutkan dalam al-quran Surat
al-Zariyat ayat 51-56 bahwa jin dan manusia diciptakan untuk liya’budun yang di artikan Ibnu Abbas sebagai liya’rifin (Makrifat kepada Allah).
Secara
keseluruhan dapat disimpulkan, berdasarkan dari jenis tasawuf itu apa, beberapa
pendapat kaum sufi, dan penguatan berdasarkan al-qur’an dan hadis, di simpulkan
bahwasanya tujuan utama daripada pengajaran ilmu akhlak tasawuf adalah untuk
menciptakan dan memantapkan manusia kepada akhlak yang mulia dan semakin
menjadi lebih dekat dengan allah dengan kemantapan tauhid yang kuat dan sikap –
sikap terpuji yang mencerminkan perilaku pendekatan kepada allah swt dan
meninggalkan kehidupan keduniawian yang bersifat kearah kebinatangan.
Dalam buku gerbang
tasawuf karya Bp. Dr. Ja’far, M.A ini, ilmu akhlak tasawuf yang akan dipelajari
mengedepankan tentang bagaimana pengajaran – pengajaran dari ilmu kaum sufi
tentang tasawuf yang sebenar nya tasawuf sendiri ialah sebuah bentuk pengajaran
ilmu sufi yang mengarahkan pengikut nya untuk mendekatkan diri kepada allah dan
meninggalkan hal – hal keduniawian.
KESIMPULAN
TIGA BUKU:
Dari
ketiga buku yang sudah saya baca secara sekilas, ketiganya memiliki kemiripan
pembahasan tentang tasawuf, bagaiamana hierarki nya dan apa tujuan mempelajari
ilmu Tasawuf yang dalam hal ini berkaitan dengan akhlak Tasawuf.
Dari
segi definisi mengenai Tasawuf, ketiga buku sama – sama membahas pendefinisian
Tasawuf dari segi kata – kata yang didasari oleh sifat dan ciri – ciri yang
dimiliki oleh kaum sufi.
Secara
Hierarki dan kedudukan nya dalam ilmu – ilmu islam, tasawuf berada pada
tingkatan pembentukan akhlak dan karakter manusia untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT, yang sama – sama dijelaskan pada ketiga buku.
Tujuan
daripada Ilmu Akhlak Tasawuf sudah dipastikan dalam penjabaran ketiga buku
tersebut bahwasanya bertujuan untuk membentuk sikap dan akhlak sufisme dalam
rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. dengan kemantapan ilmu ketauhidan dan
makrifat tuhan.
0 comments: