RESUME (Epistemologi Tasawuf: Tazkiyah Al-Nafs)

IDENTITAS
Nama                           : Muhammad Sabrino Raharjo
NIM                            : 72154050
Prodi/Sem.                  : Sistem Informasi 1/ Semester 3
Fakultas                       : Sains dan Teknologi
PerguruanTinggi          : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
DosenPengampu         : Dr. Ja’far, M.A
Matakuliah                  : Akhlak Tasawuf

TEMA                                    : Epistemologi Tasawuf (Metode Tazkiyah tun Nafs)

BUKU 1                     : Gerbang Tasawuf (Dimensi Teoritis dan Praktis Ajaran Kaum Sufi)
IdentitasBuku            : Ja’far, GerbangTasawuf (Medan: Perdana Publishing, 2016)
Sub 2 :Metode Tazkiyah al-nafs
Dalam upaya menuju tasawuf, dikenal dengan dua metode, yaitu metode burhani dan metode irfani. Metode burhani adalah metode pendekatan – pendekatan kepada allah secara kontekstual dan masih memberikan jarak antara objek yang dipikirkan dengan subjek yang memikirkan. Karena dirasa metode ini belum memadai, maka kemudian dikemukakan teori tentang metode irfani, yang akan diuraikan sebagai bentuk metode Tazkiyah Al-Nafs.
Keabsahan metode irfani (tazkiyah al-nafs)  diakui oleh kitab suci umat islam. Al-Qur’an misalnya, menegaskan bahwa para nabi dan rasul diutus untuk menyucikan jiwa manusia (Q.S.Ali Imran(3):164). (Ja’far,Gerbang Tasawuf:2016,39).
Metode irfani merupakan metode kaum sufi dalam islam yang mengandalkan aktivitas penyucian jiwa(tazkiyah al-nafs) untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt., dan menilai bahwa ilmu hakiki hanya diraih dengan mendekatkan diri kepada sosok yang Maha Mengetahui (al-Alim), bukan dengan metode observasi dan eksperimen atau metode rasional(Ja’far,Gerbang Tasawuf:2016,40).
Menurut Al-Ghazali dalam mewujudkan Mazhab Tasawuf , dapat diwujudkan secara sempurna hanya melalui ilmu (‘ilm) dan amal (‘amal). Karya – karya para sufi menegaskan lagi bahwa manusia terdiri atas badan dan jiwa (qalb). Baik badan maupun jiwa dapat menjadi sehat manakala kebutuhan keduanya dapat dipenuhi secara benar(Ja’far,Gerbang Tasawuf:2016,40).

Kesimpulan
            Dari uraian diatas yang kutip sumber melalui buku Gerbang Tasawuf  karya Dr. Ja’far, M.A tentang metode penyucian jiwa yang disebut dengan Tazkiyah al-Nafs terdiri atas dua metode, yakni metode burhani dan irfani. Dalam pembahasan bab sebelumnya dalam buku ini telah dijelaskan tentang metode burhani yang dirasa masih kurang efisien dan efektif dalam usaha menuju penyucian jiwa yang sebenarnya.
            Dalam hal penjelasan dalam sub bab ini tentang metode penyucian jiwa yang dikedepan kan adalah metode irfani. Metode irfani merupakan metode penyucian jiwa yang lebih mendalam dengan mengutamakan pendekatan diri kepada sang tuhan pencipta alam dan pemiliki segala macam ilmu. Jadi dalam pembahasan dalam sub bab buku ini segala macam bentuk ilmu dapat dengan mudah didapatkan tanpa perlu melalui proses belajar secara rasional melainkan dengan sangat lebih mendekatkan diri kepada allah Swt. sebagai sumber ilmu yang asli.

 BUKU 2                     : Akhlak Tasawuf (Meretas Jalan Menuju Akhlak Mulia)
IdentitasBuku            : Amril,Akhlak Tasawuf (Bandung:PT. Refika Aditama, 2015)
Sub Bab Bahasan : Tindakan sufi  (Perilaku Sufi Menuju Kebenaran)
Dalam menuju seorang sufi yang sebenarnya, ada beberapa tindakan dan perilaku dari seorang sufi yang mesti perlu diperhatikan untuk dapat diambil hikmah pengajaran nya dalam bidang akademik kemahasiswaan.
Seperti yang dituangkan dalam buku Akhlak tasawuf karangan Dr. Amril, M.A , menjelaskan tentang tindakan manusia sebagai bentuk perilaku seorang sufi, termuat dalam BAB 2 Point E. Nomer 2, :
Tindakan – tindakan apa saja yang mesti dilakukan sufi untuk sampai kepada dua pintu kebenaran yakni pengetahuan dan cinta kepada sang khalik dikenal dengan sebutan Thariqah. Dikalangan para pengkaji tasawuf sendiri , Thariqah dimaknai sebagai bentuk jalan spiritual dibawah bimbingan syekh yang mengantarkan para sufi pada kebenaran dengan terlebih dahulu tetap melaksanakan syari’ah (Amril,Akhlak Tasawuf:2015,63).
Menurut Amril(2015:63-64) tindakan – tindakan yang dapat dilakukan seorang sufi dalam proses nya menuju sufi yang sebenarnya dalam upaya untuk sampai kepada dua pintu kebenaran yaitu pengetahuan dan cinta kepada Allah swt. , diantaranya ialah melaksanakan seluruh ibadah wajib dengan kesungguhan hati ditambah dengan ibadah – ibadah sunnah yang diperkuat dengan zikir.
Menurut Al-Ghazali, zikir amat penting karena bermanfaat untuk memusatkan hati hanya kepada Allah Swt.. Lalu Ibn ‘Atha juga menyebutkan , bahwa zikir itu sebagai pembersihan jiwa dari ketidakkhusyukan serta kealpaan dengan menghadapkan hati kepada Allah secara terus – menerus(Amril,Akhlak Tasawuf :2015,64).

Kesimpulan
            Dengan demikian dapat diambil kesimpulan dari uraian dalam buku akhlak tasawuf karangan Dr. Amril, M.A , bahwasanya dalam konteks pembahasan penyucian jiwa yang dalam kata lain disebutkan sebagai Tazkiyah Al-Nafs, sebagai umat muslim yang benar – benar ingin menuju tasawuf seperti yang dilakukan seorang sufi, maka mestilah memperbanyak hal yang disebutkan diatas, yakni perbanyak zikir dalam perenungan untuk menyucikan jiwa dan lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt.
            Sesuai dengan tujuan buku ini yakni untuk menuju akhlak yang mulia, maka bertasawuf dan lain sebagainya adalah sebagai salah satu metode untuk menuju akhlak yang mulia, dan sudah termasuk didalamnya bentuk – bentuk penyucian jiwa atau  Tazkiyah Al-Nafs, yakni dengan memperbanyak ibadah dan berzikir kepada Allah Swt.
.


PERBANDINGAN  :
            Dalam buku gerbang tasawuf karya Bp. Dr. Ja’far, M.A, takziyah al-nafs dijelaskan tentang 2 metode penyucian jiwa, yang kemudian berfokus pada metode penyucian jiwa secara irfani. Metode irfani lebih mendalam lagi terkait pendekatan diri kepada Allah Swt. sebagai pemilik segala macam sumber ilmu. Maka dari itu dijelaskan dalam buku ini bahwa seorang sufi sejati dapat menguasai dan memahami berbagai jenis ilmu tanpa perlu melalui proses belajar secara rasional.
Dalam buku Akhlak Tasawuf(Meretas Jalan Menuju Akhlak Mulia) karangan Bp. Dr Dr. Amril, M.A, metode penyucian jiwa atau yang disebut dengan tazkiyah al-nafs dijelaskan tentang tindakan – tindakan yang perlu dilakukan dalam proses penyucian jiwa menurut pengajaran kaum sufi. Tindakan yang utama dari penjelasan dalam buku ini yakni dengan memperbanyak zikir kepada Allah swt.


0 comments: